Threads dan X bersaing ketat di tahun 2025. Siapa yang memimpin perang microblogging? Simak perbandingan fitur, tren pengguna, dan arah masa depan media sosial global.
Dunia media sosial kembali bergejolak.
Setelah satu dekade Twitter (kini X) mendominasi percakapan global, hadir penantang kuat dari Meta — Threads, platform microblogging yang tumbuh pesat sejak debutnya pada 2023.
Kini, di tahun 2025, persaingan keduanya bukan lagi sekadar soal fitur, tetapi tentang visi masa depan komunikasi digital:
Apakah media sosial akan menjadi tempat diskusi terbuka penuh kebebasan seperti yang digaungkan X,
atau ruang komunitas yang lebih positif dan terkurasi seperti visi Threads?
1. Asal Usul Persaingan: Ketika Dua Raksasa Bertemu
a. Threads — Sang Pendatang dari Ekosistem Meta
Threads lahir dari tangan Meta sebagai jawaban langsung terhadap X, memanfaatkan integrasi penuh dengan Instagram.
Dengan konsep “text-based social networking”, Threads menargetkan pengguna yang menginginkan diskusi ringan, bebas toxic, dan mudah diakses tanpa tekanan algoritma ekstrem.
Pada 2024, Threads mencapai lebih dari 250 juta pengguna aktif bulanan, sebagian besar dari basis pengguna Instagram.
Kelebihan utama: transisi mulus antara visual (Instagram) dan teks (Threads).
b. X — Rebranding dari Twitter
Sejak Elon Musk mengakuisisi Twitter dan menggantinya menjadi X, platform ini mengalami perubahan besar:
- Fokus pada “everything app”: menggabungkan teks, video panjang, streaming, pembayaran, hingga AI-assistant.
- Penguatan kebebasan berpendapat, namun dengan risiko meningkatnya polarisasi dan misinformasi.
Meski kehilangan sebagian pengguna awal, X kini mempertahankan basis loyal di kalangan profesional, jurnalis, dan komunitas kripto.
2. Perbandingan Fitur Utama: Threads vs X (2025)
| Aspek | Threads (Meta) | X (Elon Musk) |
|---|---|---|
| Filosofi Platform | Positif, community-first, anti-toxic | Bebas, open speech, user-driven |
| Integrasi Ekosistem | Terhubung dengan Instagram & Facebook | Terintegrasi dengan X Pay, X Video, dan AI Assistant “Grok” |
| Monetisasi | Belum fokus iklan besar; eksperimen dengan “Creator Threads+” | Monetisasi agresif via subscription, iklan, & tips |
| AI dan Algoritma | Feed lebih moderat, fokus konten teman dan topik ringan | Feed adaptif berbasis XAI dengan personalisasi ekstrem |
| Keterbukaan API | Mulai terbuka untuk developer independen (2025 beta) | API berbayar dan terbatas |
| Jumlah Pengguna Aktif (Q4 2025) | ± 350 juta | ± 470 juta |
| Citra Publik | Aman, ramah, komunitas muda | Kritis, bebas, profesional dan teknologi-savvy |
Kedua platform kini saling berusaha menemukan “sweet spot” antara kebebasan berekspresi dan keamanan digital.
3. Pergeseran Perilaku Pengguna di 2025
a. Fragmentasi Sosial Digital
Pengguna kini tidak hanya memilih satu platform — mereka membentuk “identitas digital ganda”:
- Threads digunakan untuk interaksi ringan, inspirasi, dan percakapan komunitas.
- X digunakan untuk berita cepat, debat publik, dan topik politik/teknologi.
b. Dominasi Visual + Teks
Threads menggabungkan tren visual micro-content: teks pendek disertai foto estetik ala Instagram.
Sedangkan X lebih fokus pada video panjang, live stream, dan diskusi audio (Spaces 2.0).
c. Generasi Baru yang Berbeda
- Gen Z dan kreator lifestyle → condong ke Threads.
- Profesional, jurnalis, dan teknokrat → masih bertahan di X.
- AI community dan kripto enthusiasts → mendominasi X dengan fitur interaktif Grok.
4. Peran AI dalam Evolusi Microblogging
AI kini menjadi senjata utama dalam pertarungan platform digital.
Baik Threads maupun X telah mengimplementasikan kecerdasan buatan untuk membentuk pengalaman pengguna yang lebih personal.
Threads
Meta mengembangkan AI Recommender Graph, yang belajar dari interaksi positif antar komunitas untuk menyaring konten negatif dan mengurangi “doomscrolling”.
AI ini berperan sebagai emotional curator — menjaga atmosfer tetap ringan dan suportif.
X
Elon Musk mengintegrasikan Grok, AI conversational yang memanfaatkan data real-time dari seluruh platform X.
Pengguna dapat berdiskusi langsung dengan AI untuk menganalisis tren, berita, atau bahkan memprediksi pasar kripto.
Filosofinya: knowledge through chaos.
5. Isu Etika dan Regulasi
Ketika dua platform global ini tumbuh, mereka menghadapi tantangan besar di bidang:
- Privasi dan data lintas negara (EU & Asia regulations).
- Moderasi konten politis dan hoaks.
- AI transparency dan bias algoritmik.
Uni Eropa melalui Digital Services Act (DSA) kini mewajibkan kedua platform melaporkan metode algoritma mereka.
Threads lebih cepat menyesuaikan dengan regulasi, sedangkan X menghadapi tekanan karena kebijakan “free speech absolut” yang kontroversial.
6. Tren 2025: Menuju Ekosistem “Social Media 3.0”
a. Integrasi Cross-Platform
Pengguna dapat menautkan akun Threads, Bluesky, dan Mastodon melalui ActivityPub, menciptakan sistem media sosial yang lebih terbuka dan interoperabel.
b. Monetisasi Kreator Mikro
Kedua platform memperkenalkan sistem micro-monetization,
di mana kreator bisa memperoleh penghasilan dari posting berkinerja tinggi, bahkan tanpa follower besar.
“Micro-content meets micro-reward.”
c. Konvergensi AI + Sosial
Di masa depan, AI tidak hanya menjadi moderator, tetapi juga “rekan bicara sosial” — membantu pengguna menulis, menganalisis tren, bahkan mengelola reputasi digital.
7. Siapa yang Akan Menang?
Jawabannya mungkin bukan “siapa yang menguasai,” tapi siapa yang lebih dipercaya.
- Threads unggul dalam positivity economy — mengedepankan kesejahteraan digital dan koneksi emosional.
- X unggul dalam information economy — menjadi pusat berita, debat, dan teknologi real-time.
Dalam jangka pendek, X masih memimpin dari segi pengguna dan pengaruh.
Namun dalam jangka panjang, Threads berpotensi memenangkan “hati pengguna” melalui pengalaman yang lebih manusiawi dan sehat secara digital.
Kesimpulan
Pertarungan Threads vs X di tahun 2025 bukan sekadar kompetisi dua platform,
melainkan refleksi dari dua ideologi digital:
Apakah internet masa depan akan dibangun atas dasar kebebasan total, atau tanggung jawab sosial?
Keduanya kini berada di jalur berbeda, tetapi satu hal pasti —
microblogging telah berevolusi dari sekadar “tempat berbicara”, menjadi “ekosistem identitas digital” yang mencerminkan nilai, gaya, dan bahkan moral penggunanya.
Dan mungkin, pemenang sejati bukan Threads atau X —
tetapi pengguna yang tahu di mana ia ingin bersuara.
Baca juga ;