SEO di era SGE/AI Overviews menuntut konten yang mudah diringkas AI, kuat secara E-E-A-T, dan terukur di Search Console. Pelajari strategi praktis: struktur konten, schema, topical authority, dan cara tetap menang meski tren zero-click naik.
Sejak SGE berevolusi menjadi AI Overviews dan Google makin mendorong pengalaman pencarian yang lebih “jawaban dulu, klik belakangan”, banyak orang khawatir: apakah SEO akan mati? Nyatanya, SEO tidak mati—tapi berubah bentuk. Tujuannya bukan sekadar ranking biru, melainkan menjadi sumber yang dipakai AI untuk menyusun jawaban dan tetap mendapat traffic berkualitas dari pengguna yang memang butuh detail. Google sendiri menyebut AI Overviews sebagai ringkasan yang menautkan ke web untuk eksplorasi lebih lanjut. static.googleusercontent.com+1
Di bawah ini strategi praktis agar kontenmu tetap “ketemu” di era AI Overview/AI Mode yang makin conversational. Google for Developers+1
1) Pahami Perubahan: Dari “10 Link” ke “Jawaban + Percakapan”
AI Overviews dirancang untuk merangkum dan memberi jalur eksplorasi. Bahkan belakangan Google menguji pengalaman yang lebih chat-like (AI Mode) dari AI Overviews, sehingga user bisa follow-up tanpa memulai ulang pencarian. Ini memperkuat tren zero-click / low-click, terutama untuk query informasional sederhana. Android Central+1
Implikasinya:
- Konten “definisi singkat” makin sering terjawab tanpa klik
- Konten yang menang adalah yang memberi kedalaman, bukti, langkah praktis, dan sudut pandang
- Optimasi harus fokus pada keterutipan (citable) dan kepercayaan (trust)
2) Tulis untuk “Dirangkum” (Summarization-Friendly Content)
AI memerlukan potongan informasi yang jelas. Jadi, struktur artikelmu harus “enak dipindai”:
Checklist struktur yang efektif:
- Jawaban cepat di awal (2–4 kalimat yang langsung menjawab intent)
- Heading jelas (H2/H3) per subtopik
- Bullet points untuk definisi, pro-kontra, langkah
- Tabel perbandingan boleh, tapi pastikan ada ringkasan teks juga
- Akhiri bagian dengan mini-kesimpulan (1–2 kalimat)
Tujuan: ketika AI memilih kutipan, ia menemukan paragraf yang rapi dan tegas (bukan bertele-tele).
3) Perkuat E-E-A-T: “Siapa yang Bicara” Makin Penting
AI Overviews cenderung mengutamakan kualitas dan mengurangi risiko informasi menyesatkan—Google menekankan pendekatan kualitas dan keselamatan untuk fitur ini. static.googleusercontent.com+1
Praktik yang bisa kamu lakukan:
- Tambahkan profil penulis (bio singkat + pengalaman relevan)
- Cantumkan metodologi (bagaimana kamu menyusun rekomendasi/analisis)
- Sertakan data, angka, atau contoh nyata (studi kasus, pengalaman lapangan)
- Update konten secara berkala (timestamp “diperbarui”)
- Hindari klaim absolut tanpa dasar
4) Menang di “Multi-Intent SERP”: Buat Konten Berlapis
Di era AI Overviews, satu query sering mengandung banyak intent. Maka konten yang kuat biasanya berlapis:
Contoh pola:
- Layer 1: definisi cepat / ringkasan
- Layer 2: penjelasan mendalam + konteks
- Layer 3: langkah praktis / checklist / template
- Layer 4: FAQ untuk long-tail follow-up
Ini membuat artikelmu relevan untuk:
- pengguna yang ingin cepat
- pengguna yang butuh action
- AI yang butuh potongan jawaban untuk pertanyaan turunan
5) Gunakan Structured Data yang Didukung (Schema) dengan Benar
Google menyediakan panduan “AI features and your website” dan menekankan tetap mengikuti praktik SEO terbaik serta persyaratan teknis untuk dapat muncul di fitur AI. Google for Developers+1
Yang biasanya paling “worth it” untuk konten:
Article/BlogPostingFAQPage(kalau memang format Q&A, jangan dipaksakan)HowTo(untuk langkah-langkah yang jelas)Organization+Person(otoritas/publisher & author)Product/Review(kalau benar-benar ada produk & ulasan yang valid)
Catatan penting: schema bukan “hack”, tapi membantu mesin memahami struktur—dan Google juga menyarankan tetap memakai structured data yang supported. Search Engine Journal+1
6) Optimasi untuk “Citations”: Jadi Sumber yang Layak Dirujuk
AI Overviews menyertakan link untuk “mendalami”. Kamu ingin jadi salah satu link itu. Cara meningkatkan peluang:
- Buat paragraf yang mengandung fakta + konteks (bukan opini kosong)
- Tambahkan definisi istilah, “apa itu”, “kenapa penting”, “cara kerja”
- Gunakan angka (range, perkiraan, batasan) bila memungkinkan
- Sertakan kontra-argumen (AI suka keseimbangan perspektif)
- Buat FAQ dari pertanyaan follow-up yang realistis
Panduan Google menjelaskan cara kerja AI features dan bagaimana situs bisa muncul di pengalaman tersebut dari perspektif pemilik situs. Google for Developers
7) Fokus ke Konten yang “Tidak Bisa Selesai di Ringkasan”
Konten yang paling rentan drop klik adalah yang jawabannya bisa selesai dalam 2–3 kalimat. Maka arahkan strategi ke konten yang butuh detail, misalnya:
- tutorial langkah demi langkah
- template, script, checklist, framework
- perbandingan mendalam + kriteria pemilihan
- studi kasus + hasil
- pengalaman praktis (what worked/what didn’t)
- kalkulasi, estimator, atau contoh implementasi
Dengan kata lain: bikin konten yang membuat user berpikir, “oke, gue perlu buka sumbernya.”
8) Ukur Dampaknya: Jangan Cuma Lihat Trafik, Lihat Impression & Query Mix
Google menyebut performa bisa diukur lewat Search Console (meski metriknya tidak selalu “dipisah” per AI feature secara spesifik). Google for Developers+1
Yang perlu kamu pantau:
- perubahan impression vs click (indikasi zero-click meningkat)
- query yang naik/turun setelah AI Overviews muncul luas
- CTR per cluster topik (bukan hanya per halaman)
- page yang “sering muncul tapi sedikit klik” → butuh diferensiasi value
Jika impression naik tapi klik turun, bukan berarti gagal—bisa jadi kamu “muncul” di AI ringkasan, namun perlu memperkuat alasan untuk diklik (kedalaman, tool, contoh, downloadable).
9) Siapkan Strategi Konten untuk AI Mode (Search yang Makin Conversational)
AI Mode mendorong sesi pencarian yang berlanjut (follow-up). Artinya, konten yang menang adalah yang:
- menjawab pertanyaan utama
- sekaligus punya blok jawaban untuk pertanyaan lanjutan (“kalau X, bagaimana?”)
- punya semantic coverage yang rapi (topical depth)
Karena Google menguji penggabungan alur AI Overview → AI Mode, pola “tanya beruntun” akan semakin umum. Android Central+1
Kesimpulan
Strategi SEO di era SGE/AI Overviews adalah strategi keterbacaan AI + kepercayaan manusia. Menang dengan struktur yang mudah diringkas, E-E-A-T yang kuat, schema yang benar, dan konten yang memberi value lebih dari sekadar jawaban singkat. AI bisa merangkum, tapi brand kamu harus memberi alasan untuk diklik: kedalaman, bukti, langkah, dan pengalaman nyata. Google for Developers+2static.googleusercontent.com+2
Baca juga :